Buat Demo Rekaman Kok Bisa Mahal ?


Punya CD demo sekarang menjadi syarat wajib untuk ikutan kompetisi band. Nah kalo sekedar bikin demo CD biasa sih mungkin gak jadi masalah, tapi untuk CD demo yang oke punya ? tunggu dulu...

Selain skill dan penguasaan materi, hal ini juga harus ditunjang dengan fulus mulus, alias biaya yang kadang-kadang gak murah.
Apakah bikin demo itu mesti mahal ? Apa engga ada trik agar biaya yang dikeluarkan untuk proses menuju band profesional ini dapat disiasati ? Dan apa saja sih biasanya yang dilakukan untuk ditahap proses ini sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit (bahkan sampai puluhan juta) ?

Sebenarnya kalau dibandingkan dengan musisi terdahulu, teknik rekaman sekarang (dengan digital) lebih sangat murah. Karena jika dulu, kesalahan sedikit pun harus diulang mulai dari awal. Dan mahalnya pita yang dibutuhkan tentu saja disesuaikan dengan tingkat kesalahan yang dilakukan.
Berbeda dengan dijaman sekarang, masuknya dunia digital, membuat kesalahan dapat segera discounter tanpa menambah biaya. Karena proses perekaman dilakukan dengan penyimpanan file yang jauh lebih sederhana, modern, dan murah pastinya.

Tapi jangan salah, meskipun sudah murah terkadang proses pembuatan demo juga menguras banyak duit. "Sebenarnya, bikin rekaman itu gak harus mahal, asalkan kita tahu dan paham proses apa saja yang harus dilakukan pada saat proses rekaman. Nah, jika hal itu sudah dipahami bener-bener (terutama tidak lupa tahapan-tahapannya), rekaman itu bukan lagi sesuatu yang mahal kok." papar Edy pemilik studio Nadia Musika.

Pria yang pernah menimba ilmu programer di Australia ini menjelaskan, umumnya dalam merekam dan membuat single dilakukan 3 proses yaitu :

    Take
    Mixing
    Mastering/finishing


Tahap awal taking :

Merekam satu-persatu, kita merekam musik pemandu yang direkam sementara sebagai pedoman pendengaran kalo pas nantinya personil merekam permainannya. Biasanya musik panduan direkam suara gitar dan vocal dengan mengutamakan tempo yang udah ditentukan si pembuat lagu. Biar lebih mantap ketukan harus disamakan dengan metronome.

  


Pre Production adalah proses pembuatan kerangka dasar lagu. Proses ini jarang sekali dilakukan oleh beberapa band pemula. Padahal menurut Edi, proses ini memegang peranan penting untuk proses selanjutnya."Proses ini pada dasarnya digunakan untuk menentukan kerangka dan bentuk lagu. Diciptakan dengan sederhana, proses ini dapat dilakukan dengan 2 cara : Semi Live atau Live dapat dilakukan dengan merekam musik kita pada saat latihan atau nge-jam. "Biasanya dari sini kekurangan, kelebihan, warna yang harus dipertahankan, dirubah, dihilangkan, akan terlihat. Tak hanya para personil, proses ini sebaiknya juga dilakukan dengan konsultasi dengan orang mixing," papar sahabat Pay BIP ini.


Tahap selanjutnya biasa disebut Tracking (track by track). Proses ini biasanya bertujuan mengambil aransemen yang dibutuhkan dalam lagu. Mulai dari track drum dan track bas (biasanya diambil pertama karena berkaitan dengan tempo). Baru masuk ke track Keyboard, Vocal, dan Gitar.

    Editing.Di dunia rekaman edit berarti mempersiapkan atau menata yang jadi tugas seorang operator atau music director. Jadi kalo ada tempo lagu yang naik-turun, atau nada yang fals, bagian itu bisa diperbaiki dan dirapihkan lagi. Bahkan mungkin saja beberapa nada di delete kalo emang berbenturan. Kalo udah rapih dan ditata, selanjutnya lagu di Mixing.


Tahap 2 Mixing :



Seperti namanya, proses ini bertujuan mencampur berbagai elemen yang aransemen dan vokal yang sudah mengalami proses taking. "Disini bukan lagi peran personil band yang dominan, tetapi si "juru masak" (tukang mixing). Karena baik engganya kualitas lagu, variasi, dan kualitas output ditentukan disini."kata Edy


Hari ini kita akan membahas beberapa analyzer yang umum digunakan ketika mixing.

Kita mulai dari peak dan RMS meter.

Sebelumnya mimin mau recap bedanya Peak vs RMS.

Peak = Puncak tertinggi dari suatu gelombang. Bisa dikatakan top speed kalau di kecepatan.
RMS = lebih mengarah ke presepsi kerasnya suara yang kita dengar.

Peak meter: berfungsi untuk mengukur peak dari suatu sumber suara.
Kegunaan dalam mixing: untuk mencegah clipping.

RMS meter: berfungsi untuk mengukur seberapa keras sumber suara.
Kegunaan dalam mixing: untuk mengukur seberapa keras sebuah lagu/audio.

Cara pakai: tinggal samakan antara tinggi/panjang bar dengan besaran dB

Tahap 3 Mastering / Finishing



Pada dasarnya proses ini sama dengan Mixing, hanya saja proses ini dilakukan pada saat akhir pembuatan lagu. "Biasanya setelah mixing hasil sudah sempurna, tapi jika ada beberapa elemen yang sangat perlu ditambah atau dikurangi, finishing menjadi proses final dari serangkaian pembuatan lagu'"ujar Edy.

menguasai Adalah ITU menyiapkan file audio induk Yang Nanti nya akan ditransfer to suatu media yang. Bisa vinyl, CV, DVD, tape, dll.

Selain ITU JUGA menguasai Bisa UNTUK memaksimalkan Potensi SEBUAH lagu ATAU musik. Mirip sama pencampuran, Yang Menjadi Perbedaan Adalah mastering Hanya menggunakan 1 stereo track (Dari hasil temuan mixdown pencampuran insinyur).

Bagaimana Proses nya? Seperti pencampuran, sejauh inisial mimin Belum menemukan SEBUAH Aturan baku hearts mastering. Intinya balik lagi ..

  "Menyiapkan SEBUAH lagu Yang Siap edar UNTUK dimainkan di Media Tertentu"


Menguasai menggunakan FX Apa Saja? Hmm ...

 Seperti pencampuran(Mixing), TIDAK JAUH "EQ dari, Compressor, Reverb, Limiter, Multiband Compressor.


Sumber : Hot Chord, , http://www.distorsiaudio.com/

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar