Manajemen, Jangan Melupakan Sejarah

Mark Twain pernah berujar begini : history doesn't repeat itself, but sometimes it rhymes. Chandler sendiri agaknya cenderung membenarkan ucapan Twain itu. Ia menyatakan bahwa dalam mempelajari sejarah orang harus dapat mengenali bahwa beberapa hal dapat jadi berbeda dari hal-hal yang terjadi sebelumnya."contohnya" kata Chandler, "ketika kereta api menjadi penemuan penting pada tahun 1850, orang tak dapat mengelola masalah-masalah mengenai kereta api seperti halnya orang mengelola angkutan kereta kuda yang telah ada sebelumnya.


Sejarah & Berbagai Analogi


Yang dimaksud sejarah dalam tulisan ini memanglah sejarah dalam lingkupnya yang sempit, yaitu peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dalam praktek manajemen dan bisnis. Salah satu fungsi penting dari sejarah bisnis adalah bahwa ia menyediakan berbagai analogi ketika seseorang menghadapi persoalan bisnis yang mirip. Alonso L. McDonald, salah satu peserta diskusi meja bundar yang menganggap bahwa proses berpikir lebih penting daripada sejarah itu sendiri.

 "soalnya dalam setiap kasus kita harus melakukan proses berpikir untuk dapat memunculkan suatu pemecahan yang pantas. Ini dikarenakan setiap kasus terjadi pada konteks historis dan budaya yang berbeda. Belum lagi perbedaan lingkungan dan suasana,"katanya.

"Sekalipun sejarah memberikan pola-pola yang penting dipelajari dalam pengambilan keputusan, namun sangat berbahaya untuk hanya bergantung pola-pola yang disuguhkan sejarah itu, lalu hanya karena suatu daur bisnis terulang pada masa lampau, bukan berarti bahwa daur itu akan terulang lagi dan sangat fatal bila menyamakan daur itu dengan daur yang ada di keadaan saat ini" kata McDonald.


Mengapa perlu mempelajari sejarah

Richard V.K Vietor, menganggap bahwa sejarah tidak dapat ditinggalkan. "sekalipun kita sedang terperangkap dalam daur itu, sejarah akan tetap membantu kita mengenali hal-hal yang mungkin akan terjadi", katanya. Dalam beberapa dekade terakhir ini, kata victor, perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah berjalan begitu cepatnya sehingga pemahaman tentang hal-hal yang telah terjadi itu menjadi alat bantu yang penting bagi para eksekutif untuk mengenali berbagai ciri dan pola kejadian. "Memang, kalau semuanya berjalan stabil, seseorang bisa melanjutkan perjalanan tanpa perlu mengetahui apa yang pernah terjadi dalam jalur perjalanan yang sedang dilaluinya itu. Tetapi, bila suasananya meragukan, apalagi bila sedang terjadi kekacauan, pengetahuan tentang sejarah itu akan sangat besar artinya."

Richard S. Tedlow, sekalipun menyatakan pula bahwa sejarah adalah penting bagi para manajer karena : "ada satu hal yang harus benar-benar kita hindari ketika kita mengajarkan sejarah. Hal terpenting yang kita pelajari dalam sejarah adalah bahwa sebenarnya kita tidak bisa belajar dari sejarah. Para eksekutif harus mengerti bahwa case historis itu bukan formula, bukan pula kunci, atau jawab terhadap keadaan atau masalah serupa yang dihadapi, kita sering melihat betapa seorang eksekutif itu ahli menarik kesimpulan seperti yang pernah terjadi dimanapun dalam sejarah, tetapi kemudian gagal ketika mengaplikasikan "formula" yang ditawarkan sejarah itu.

Menurut Tedlow, yang terpenting bagi seseorang untuk belajar sejarah adalah mengenali apa yang pernah terjadi dan kemudian melakukan establishing an accurate ordering of facts







sumber : Majalah  Manajemen 1986 (Oleh : Bondan Winarno), www.businessnewsdaily.comwww.readysetstartup.comwww.onlinemba.com

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar