
Terdengar sangat serius, memang. Tapi itulah yang sebenarnya terjadi. Apapun yang tidak bisa lihat, dengar, rasakan, atau endus secara langsung; berarti masih berbentuk asumsi. Mungkin hal tersebut benar-benar ada, tapi karena kamu tidak punya bukti, maka kamu BERASUMSI.
Asumsi adalah segala sesuatu yang kamu bayangkan itu ada tanpa harus mengalami secara langsung
Kita melakukan ini karena manusia memiliki sebuah kodrat mendasar, yakni ingin agar segala hal bisa diterima oleh akal sehat. Apabila ada sesuatu yang tiddak masuk akal, maka kita akan melengkapi hal tersebut dengan berbagai informasi agar masuk akal. Kita melakukan itu dengan cara berasumsi berdasarkan pengalaman.
Kita melakukan ini karrena manusia secara mendasar memiliki naluri untuk melogikakan segala sesuatu. Apabila ada sesuatu yang tidak logis, maka kita akan mengisi dengan berbagai informasi yang kita ketahui sehingga menjadi logis dengan membuat ASUMSI berdasarkan pengalaman yang pernah kita alami.
Ini tentu tidak buruk, bahkan perlu. Bayangkan dunia tanpa ASUMSI. setiap berjalan, kamu harus memastikan lantai cukup kuat untuk jadi pijakan. Kamu harus sering-sering melihat cermin untuk memastikan bentukmu tidak berubah.Keterbatasan ini justru kita memberi ruang untuk celah-celah kosong agar diisi oleh asumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar