Tanpa Jembatan roda dunia hampir tak mungkin mengelinding sama sekali. Lambat atau cepat tiap jalan kendaraan akan menjumpai sungai, lembah, atau hambatan alamiah lain. Jika tidak didapatkan cara untuk mengatasi rintangan itu, mungkin banyak daerah akan terpencil sama sekali, sementara kemacetan lalu lintas mobil, sepeda motor, kereta api menumpuk di di ujung jalan.


Berapa pun panjangnya, tiap jembatan dibuat satu per satu untuk memecahkan masalah yang timbul disebabkan halangan tertentu. Demikianlah. jika jalan raya harus menempuh ruang terbuka yang jauh tanpa kemungkinan mendirikan penopang, maka bentuk paling praktis barangkali adalah struktur gantung dengan geladak yang digantung dengan kabel baja pada menara kokoh.

Suatu rekor selama tahun 1965. Bentang utama Jembatan George Washington yang menghubungkan antara New York City dan New Jersey ini panjangnya 1066 m.

Kabel yang menukik kebawah dari sepanjang menara baja  yang membuat jembatan ini dapat menanggung beban 57 juta kendaraan






Tahap-tahap membuat jembatan :



Melompati Danau dan Samudera

Untuk menjembatani jarak yang benar-benar jauh dari beton, insinyur jembatan terpaksa menunggu sampai adanya teknik yang tidak terlalu berat dan mahal belakangan ini. Sementara itu kendaraan harus mencari jalan memutar. Barang siapa mau memasuki New Orleans dari arah utara, kerap kali ia harus mengelilingi Danau Pontchartrain sejauh 100 km lebih untuk mencapai pusat kota, walaupun jarak potong kompasnya hanya sekitar 50 km.



Di dalam benak tiap insinyur jembatan terbayang suatu bentuk ramping, kuat, indah, luar biasa, yang boleh disebut jembatan terakhir. Jembatan terakhir tersebut dapat menanggung banjir kendaraan melintasi rintangan alamiah yang paling dasyat dengan pembuatan yang efektif dan efisien.








Sumber : Pustaka Ilmu Life Roda,www.shutterstock.com, www.merriam-webster.com hikingartist.com