Makanan Seni Untuk Masyarakat China

Masyarakat Republik Rakyat Tiongkok (China) sangat menikmati makanan. Bukan hanya untuk sekedar mengganjal perut, makanan lebih merupakan seni bagi mereka.
Siapa anda dan nilai diri anda ditunjukan dengan apa dan bagaimana anda makan. Makanan merupakan saat-saat menikmati setiap detail makanan yang dihidangkan.
Tidak hanya soal kesehatan dan cita rasa, tapi bagaimana makanan dihidangkan juga menjadi sudut perhatian yang tidak kalah pentingnya.

Hampir semua jenis makanan di China menyiratkan rasa seni yang begitu tinggi di kalangan China mulai dari tahap pengolahan, penyajian, hingga saat menikmati hidangannya.
Dalam sekali putaran makan, tradisi di China akan memunculkan 12 hingga 13 jenis hidangan di luar penyajian minuman wajib yakni teh (yum cha) dan atau sekedar air putih, jus buah, atau wine (biasanya red wine). Ritual makan di China, biasanya dimulai dari makanan pembuka yang ringan seperti sup hingga yang berat dari sejenis daging dengan banyak campuran bahan makanan.

Selain sumpit dan tatakan wadahnya, untuk perlengkapan makan biasanya tak lupa disiapkan serbet alat makan, handuk kecil basah, satu gelas yang digunakan untuk tempat teh, satu gelas untuk wine, satu gelas untuk jus buah, atau air putih, sebuah piring kecil dan mangkuk kecil untuk tempat makanan bila hidangan disajikan di meja makan yang bagian tengahnya dapat berputar atau hanya sumpit dan gelas untuk jamuan "ala carte".

Ada dua kalimat yang akan membantu anda saat berada di restoran untuk menjelaskan anda tidak makan daging babi. "Saya tidak makan daging babi / wo bu chi hun de", atau "Saya hanya mengonsumsi sayuran / wo zhi chi su de". Bagi anda yang tidak ingin makanan yang terkontaminasi Monosodium Glutamat (MSG), katakan saja "bu yao weijing". Berbeda dengan Indonesia yang menjadikan nasi sebagai hidangan pokok, dalam sejumlah hidangan di China, nasi bisa muncul dan bisa juga tidak. Untuk gaya makanan wilayah China bagian timur dan selatan, nasi disajikan bukan sebagai makanan pokok. Nasi memiliki kelas yang sama dengan jenis hidangan lain.

Sejarah Kuliner China

Selama lebih 5000 tahun, makanan memainkan peranan penting pada hampir seluruh aspek kehidupan di China. Mulai dari memahami kondisi kesehatan seseorang dan obat-obatan hingga kegiatan bisnis serta berbagai perayaan di dalam kehidupan bermasyarakat, dan hal itu masih berlangsung hingga sekarang. Hampir seluruh makanan di China dimasak secara cepat sebelum disajikan sehingga kesegaran bahan makanan yang disajikan sangat terasa.



Terdapat 4 pembagian citarasa makanan berdasarkan iklim di China yakni hidangan dari China bagian utara, China bagian timur, China bagian selatan, dan China bagain barat. Pengaruh asing juga banyak ditemukan pada jenis-jenis makanan di wilayah pesisir maupun di kawasan perbatasan China. Secara umum, semakin ke selatan wilayah China, akan ditemui semakin banyak jenis hidangan yang kaya akan rasa akibat iklim tropis yang memungkinkan masyarakat memadukan banyak jenis bahan makanan dan rempah-rempah yang tumbuh di wilayah tersebut. Berbeda dengan wilayah utara dan barat yang cenderung lebih dingin, jenis hidangan yang banyak ditemui lebih berasa asin dengan aroma bawang putih, jahe, dan bawang bombai. Sedangkan wilayah timur China menawarkan rasa lebih gurih dan manis juga sedikit beraroma jahe dan kecut-kecut segar khas arak beras (brem/tuak bali).





Sajian dari China bagian utara terpusat di Beijing serta sejumlah provinsi di sekitarnya seperti Shandong, Hebei, Shanxi, Mongolia dalam dan  bagian timur laut yang dikenal dengan sebutan dongbei di dalam bahasa China. Beberapa hidangan yang mewakili kawasan bagian utara  China adalah Beef with spring union/qincong chao niurou ( daging sapi dan bawang bombai, ditumis dengan minyak wijen dan kecap manis), Cabbage rolls with mustard oil/jiemo baicai (kol gulung kukus), Mongolia Hotpot / huo quo ( diyakini pertama kali dilakukan oleh tentara Mongolia yang memanfaatkan helm tempur mereka sebagai peralatan masak).

Makanan dari China bagian timur berkisar di wilayah Shanghai dan sejumlah provinsi disekitarnya yakni : Zhejiang, Jiangxi, Anshui, dan Jiangsu. Beberapa hidangan yang mewakili kawasan bagian timur China yakni : Beggar's chicken / jiaohua ji (ayam utuh yang telah dibersihkan, dibumbui arak Shaoxing, dibungkus dengan daun teratai dan tanah lempung kemudian dibakar), Dragon well tea prawns / longjing xia ( udang dimasak dengan daun teh Dragon well segar dibumbui kaldu ayam, arak Shaoxing, kecap dan minyak wijen).

Makanan dari China bagian selatan didominasi oleh citarasa provinsi Guangdong. Makanan dari provinsi di selatan ini dikenal memiliki rasa segar dan kaya akan bumbu. Bagi penyuka seafood, Guangdong merupakan surganya karena seafood terbaik di China.

Makanan dari China bagian barat terpusat di wilayah Sichuan dari sejumlah provinsi di sekitarnya seperti Hunan, Guangxi, Xinjiang. Makanan dari bagian barat terkenal paling pedas se-China, Umumnya cabai didatangkan dari Portugal. Adapun makanan dari bagian barat antara lain  mayi shangshu, dengying niurou ( diperkirakan makanan Sichuan atau Hunan).



Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar